Workshop Inovasi Daerah Sebagai Evaluasi Kepesertaan IGA 2022
Bappeda kembali melaksanakan evaluasi atas kepesertaan Kota Yogyakarta pada ajang Innovative Government Award tahun 2022. Acara evaluasi yang dikemas dalam sebuah Workshop Inovasi Daerah ini dilaksanakan di Hotel Pandanaran pada Selasa (28/2/2023) dengan menghadirkan narasumber dari Badan Strategi Kebijakan Dalam Negeri (BSKDN) Kementerian Dalam Negeri serta Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN).
Ristiyan Widiaswati, SIP, narasumber dr BSKDN Kemendagri, menyampaikan materi terkait Evaluasi Pelaporan dan Penilaian Indeks Inovasi Daerah Pemerintah Kota Yogyakarta pada pelaksanaan IGA 2022. Pada ajang penghargaan tersebut, Kota Yogyakarta tidak masuk dalam peringkat 10 besar. Persoalannya bukan pada kuantitas inovasi daerah tetapi pada kualitas inovasi yang ditunjukkan dengan kelengkapan data dukung yang dilampirkan. Strategi untuk peningkatan kualitas inovasi daerah adalah dengan pembuatan template pendokumentasian inovasi.
Ristiyan juga menekankan pentingnya leadership atau dorongan baik itu oleh Kepala Daerah maupun Kepala OPD dalam peningkatan kapasitas inovasi. Selain itu, Kota Yogyakarta perlu meningkatkan jejaring dan pelibatan lebih banyak stakeholder dalam menjaring dan melaksanakan ide-ide inovasi mengingat Kota Yogyakarta kaya akan sumber daya manusia intelektual pada perguruan tinggi dan komunitas.
Narasumber dari BRIN, Ray Septianis Kartika, M.Si., menyampaikan materi terkait Strategi Penumbuhan dan Pengembangan Inovasi untuk peningkatan Kualitas Pelayanan Publik. Masalah layanan publik, yang dikutip dari Ombudsman (2019), adalah rendahnya tingkat keberpihakan terhadap aksesibilitas pengguna layanan berkebutuhan khusus (penyandang disabilitas). Sedangkan dikutip dari Populi Center (20 Desember 2021), permasalahan pelayanan publik 3 terbanyak terjadi pada persyaratan yang berbelit (11,40%), disusul pelayanan lambat (11.30%), dan kurangnya transparansi layanan (9,70%). Untuk mengatasi permasalahan tersebut, perlu ditetapkan cara-cara penyelesaian yang disesuaikan dengan sasaran. Cara-cara inilah yang kemudian menjadi sebuah inovasi. Inovasi tidak harus sesuatu yang baru, tetapi dapat merupakan pengembangan dari cara-cara yang lama. Ide inovasi didapatkan dengan melihat fenomena, diskusi dengan stakeholder terkait, dan belajar dari daerah lain.
Workshop Inovasi Daerah yang diikuti oleh 34 OPD/Unit Kerja peserta IGA 2022 ini dimaksudkan untuk mendapatkan masukan atas pelaporan inovasi daerah yang telah dilakukan pada IGA 2022.
Tujuannya adalah untuk mendapatkan masukan atas inovasi-inovasi yang sudah dilaporkan, untuk mendapatkan pengetahuan stretegi penumbuhan inovasi, untuk mendapatkan strategi pengembangan inovasi yang sudah ada, untuk memperoleh kesadaran pentingnya kelengkapan data pendukung inovasi, dan untuk meningkatkan kualitas inovasi daerah.
Diharapkan setelah mengikuti workshop ini, peserta mendapatkan pengetahuan dan kesadaran untuk meningkatkan kualitas inovasi dan data pendukungnya sebagai syarat pelaporan dan penilaian, namun dengan tetap memperhatikan tujuan akhir dari inovasi yaitu memberikan pelayanan prima dengan berbagai upaya menyederhanakan prosedur, mengefektifkan dan mengefisienkan layanan sehingga masyarakat puas akan layanan yang diberikan.