Kunjungan Kerja Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) dalam rangka Penyusunan Rancangan Peraturan Pemerintah Rencana Induk Pemajuan IPTEK
Rabu, 18 Oktober 2023, rombongan dari Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) dipimpin oleh Dr. Syahrul Aminullah, S.K.M., M.Si selaku Analis Kebijakan di Direktorat Kebijakan Riset dan Inovasi BRIN bersama 8 orang rekannya melakukan kunjungan ke Bappeda Kota Yogyakarta. Rombongan diterima oleh Sulistyo Handoko, S.E.,M.M selaku Ketua Tim Kerja Riset Bappeda Kota Yogyakarta. Adapun maksud dan tujuan kunjungan kerja disampaikan oleh Dr. Syahrul Aminullah, S.K.M., M.Si adalah untuk melakukan diskusi, penggalian informasi, sosialisasi dan uji public terkait dengan penyusunan RPP Rencana Induk Pemajuan IPTEK.
Selanjutnya, Sulistyo Handoko, S.E.,M.M menyampaikan secara makro terkait dengan kolaborasi yang telah dilaksanakan oleh Bidang Riset Inovasi Daerah dan Pengendalian Bappeda Kota Yogyakarta dengan Perguruan Tinggi dan berbagai stakeholder lain. Saat ini Tim Kerja Riset telah melakukan kolaborasi dengan Perguruan Tinggi terkait dengan pelaksanaan penelitian di Kota Yogyakarta untuk menjawab isu pembangunan serta isu strategis. Hasil dari penelitian yang telah dilaksanakan diharapkan dapat menjadi pertimbangan dalam pengambilan kebijakan Pemerintah Kota Yogyakarta. Selain hal itu, kolaborasi dengan Perguruan Tinggi juga dilaksanakan melalui KKN, Magang, dan MBKM. Dengan total 126 Perguruan Tinggi Negeri dan Swasta yang ada di Daerah Istimewa Yogyakarta ini mempunyai potensi yang besar dalam rangka kolabolarasi aktif untuk perkembangan Kota Yogyakarta.
Pada sesi diskusi, Dr. Syahrul Aminullah, S.K.M., M.Si. mengungkapkan bahwasanya di BRIN sedang dilakukan penyusunan Peta Jalan Rencana Induk Pemajuan IPTEK. Ir. Iwan Sudrajat, M.S.E. juga menyatakan bahwa tujuan dari pemajuan IPTEK yaitu untuk mewujudkan Indonesia Emas 2045, di mana dilatarbelakangi skenario Indonesia melewati middle trap untuk kondisi ekonomi. Arah kebijakannya adalah pemanfaatan teknologi maju yang akan menjadi syarat mutlak Indonesia untuk melewati middle trap tersebut. Sumber-sumber pertumbuhan ekonomi baru berbasis IPTEKIN harus diperkuat, yakni substitusi impor berbasis bahan baku sumber daya lokal untuk menghemat devisa dan ekspor berbasis bahan baku sumber daya lokal untuk menghasilkan devisa dengan meminimalisir penggunaan devisa. Terdapat juga 3 indikator dalam pemajuan IPTEK, yakni Input, Output, dan Outcome.
Tri Retnani S.SI., M.T. dan Sulistyo Handoko, S.E.,M.M sepakat setuju dengan apa yang disampaikan oleh BRIN bahwa pentingnya peran IPTEK dalam rangka mendukung Indonesia Emas 2045, sebagai penggerak pertumbuhan ekonomi serta solusi permasalahan dasar Nasional. Hal ini perlu didukung dengan adanya koordinasi dan sinkronisasi antar Lembaga, khususnya antara Pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah.
Mencermati apa yang disampaikan dari perwakilan Bappeda Kota Yogyakarta, pihak BRIN menyatakan terima kasih atas terlaksananya diskusi terkait dengan penyusunan RPP Rencana Induk Pemajuan IPTEK. Acara diakhiri dengan pemberian kenang-kenangan dan foto bersama.