Refleksi Program MBKM UIN SUKA terkait Lansia dan KUBE
Kampus Merdeka merupakan program yang memberi kesempatan bagi mahasiswa untuk belajar secara langsung di lapangan. Tidak seperti model pembelajaran konvensional yang aktivitasnya terbatas di kelas dan berkutat dengan teori, program MBKM (Merdeka Belajar Kampus Merdeka) diharapkan mampu mengimplementasikan pengetahuan yang telah didapatkan di kampus.
Bappeda Kota Yogyakarta bersama dengan Prodi Sosiologi UIN Sunan Kalijaga bekerja sama untuk menjalankan program MBKM terkait isu lansia dan Kelompok usaha bersama (KUBE). Sejak Maret hingga Mei 2024, diterjunkan 29 mahasiswa untuk melakukan pendataan lansia di Kotabaru dan pendampingan KUBE. Dari 29 mahasiswa tersebut, terdapat 17 mahasiswa yang melakukan kunjungan ke rumah-rumah lansia di Kelurahan Kotabaru. Mereka mencari informasi mengenai kondisi kesehatan dan sosial para lansia. Sementara itu, sebanyak 12 mahasiswa lainnya menghadiri pertemuan-pertemuan KUBE untuk memperoleh informasi tentang dinamika usaha yang dijalankan oleh masyarakat.
Hasil pendataan lansia serta pendampingan KUBE selanjutnya dilaporkan kepada stakeholder pada acara Refleksi Program MBKM yang dilaksanakan pada Kamis 27 Juni 2024 di ruang rapat code Bappeda Kota Yogyakarta. Masing-masing kelompok memaparkan tentang aktivitas yang telah dikerjakan. Hadir dalam pertemuan tersebut Achmad Uzair selaku dosen pengampu, Diyantoro Riyadi sebagai manajer operasional Layanan Lansia Terintegrasi (Kotabaru), pendamping KUBE, perwakilan Kelurahan Kotabaru serta seluruh mahasiswa yang mengikuti program MBKM.
Mokhamad Yanuar Sigit Cahyono, dalam sambutannya mewakili Bappeda, menyatakan program MBKM bermanfaat untuk melihat realita di lapangan dan akan menjadi bekal bagi mahasiswa di masa yang akan datang. Sementara Achmad Uzair menjelaskan mahasiswa yang mengikuti program ini akan memiliki kecerdasan akademik sekaligus sosial. Pengalaman melakukan interaksi sosial juga akan memberikan “gizi” bagi mahasiswa.
Mahasiswa yang mengikuti program ini merasakan berbagai pengalaman berharga saat terjun di lapangan. Bilqis Jihan Kamila, perwakilan kelompok isu lansia, menyatakan terkesan dengan perjuangan hidup para lansia dalam memenuhi kebutuhan hidupnya. Sementara bagi Nadhif, mewakili kelompok KUBE, program ini memberikan inspirasi bagi dirinya karena dapat bertemu dengan pelaku usaha yang ulet dan tidak kenal menyerah serta mendapatkan relasi baru.
Di akhir acara, diberikan apresiasi bagi mahasiswa yang dinilai paling aktif di lapangan. Dari kelompok isu lansia, Gitasiani Putri Oktavia merupakan mahasiswi yang paling aktif menemui lansia. Sementara untuk kelompok KUBE, M. Fikran Nadhif menjadi mahasiswa yang paling sering mendampingi KUBE.