Kunjungan Mahasiswa Institut Teknologi Nasional Yogyakarta Program Studi Perencanaan Wilayah dan Kota dengan tema Urban Culture, Urban Heritage, dan Urban Tourism di Kota Yogyakarta

Kolaborasi antara Pemerintah Kota dan kampus merupakan bentuk kegiatan Tri Dharma Perguruan Tinggi yang sedang dilaksanakan oleh Bappeda Kota Yogyakarta dan Institut Teknologi Nasional Yogyakarta. Kamis (03/10/2024), Bappeda Kota Yogyakarta menerima kunjungan mahasiswa Institut Teknologi Nasional Yogyakarta Program Studi Perencanaan Wilayah dan Kota untuk pembahasan awal serta pemetaan terkait dengan potensi-potensi Kawasan tema Urban Culture, Urban Heritage, dan Urban Tourism di Kota Yogyakarta.

Acara kunjungan mahasiswa tersebut dipimpin oleh Sulistyo Handoko, S.E., M.M. (Analis Kebijakan Muda) didampingi oleh Itmam Fadhlan, S.Si., M.Ec.Dev. (Perencana Ahli Muda), serta dihadiri oleh Dwi Kunto Nurkukuh, S.T., M.T., Iwan Priyoga, S.T., M.T., 30 mahasiswa ITNY, dan staf Bappeda Kota Yogyakarta.

Analis Kebijakan Muda, Sulistyo Handoko, S.E., M.M. membuka sekaligus memberikan arahan kepada mahasiswa ITNY terkait dengan

  • Urban Culture: Merujuk pada budaya yang terbentuk di wilayah perkotaan, termasuk tradisi, seni, bahasa, gaya hidup, dan interaksi sosial yang berkembang di Kota Yogyakarta.
  • Urban Heritage: Menyangkut warisan sejarah, budaya, dan arsitektur kota yang menjadi identitas Kota Yogyakarta, seperti bangunan bersejarah, situs budaya, dan cagar budaya.
  • Urban Tourism: Pariwisata yang berkembang di kawasan perkotaan, mengintegrasikan aspek culture dan heritage untuk menarik wisatawan, menjadikan Kota Yogyakarta salah satu destinasi wisata utama di Indonesia.

Dalam agenda kunjungan tersebut disampaikan bahwa Bappeda memandang urban culture, heritage, dan tourism sebagai tiga elemen yang saling melengkapi. Pengembangan kawasan budaya dan heritage tidak hanya menjadi pusat daya tarik wisata, tetapi juga menjaga keberlanjutan identitas kota. Bappeda terus mendorong keterlibatan berbagai pihak dalam merumuskan kebijakan yang inklusif untuk menjaga kelestarian budaya dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Kolaborasi dengan akademisi, masyarakat, dan sektor swasta sangat diperlukan untuk memastikan bahwa pengembangan kota tidak hanya mengutamakan aspek ekonomi, tetapi juga menjaga nilai budaya dan sejarah Yogyakarta.

Itmam Fadhlan, S.Si., M.Ec.Dev. juga menambahkan terkait dengan potensi-potensi Kawasan yang menarik yaitu seperti Kawasan kotabaru, Kawasan kotagede, Kawasan Jogja Selatan, Sumbu Filosofis dll. Adanya potensi pengembangan kampung wisata juga didukung oleh Perwal No 115 Tahun 2016 tentang Penyelenggaraan Kampung Wisata, karena regulasi tersebut memberikan landasan hukum yang jelas bagi pengelolaan dan pengembangan kampung wisata, serta mendorong keterlibatan masyarakat lokal dalam pengelolaan pariwisata berbasis komunitas untuk meningkatkan kesejahteraan ekonomi dan pelestarian budaya setempat.

Hasil kunjungan ini diharapkan dapat ditindaklanjuti dengan kolaborasi yang lebih mendalam antara mahasiswa ITNY dan Pemerintah Kota Yogyakarta, khususnya Bappeda. Mahasiswa diharapkan dapat memberikan kontribusi nyata dalam berbagai aspek pengembangan kota, baik melalui penelitian maupun keterlibatan dalam proyek-proyek pemerintah. Dengan pemahaman yang lebih baik tentang urban culture, urban heritage, dan urban tourism, diharapkan para mahasiswa dapat turut serta menjaga kelestarian budaya dan warisan Kota Yogyakarta, sekaligus mendukung pengembangan pariwisata yang berkelanjutan dan berbasis komunitas untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat.