Musrenbang RKPD Kota Yogyakarta Tahun Anggaran 2020
Dalam rangka penyusunan RKPD Kota Yogyakarta Tahun Anggaran 2020 dilakukan proses Musyawarah Perencanaan Pembangunan (Musrenbang) yang dilaksanakan secara berjenjang, yaitu mulai dari Musrenbang Kelurahan yang sudah dilaksanakan pada awal tahun 2019 yaitu bulan Januari, Musrenbang Kecamatan, yang sudah selesai dilakukan bulan Februari, serta Musrenbang Kota yang dilaksanakan pada tanggal 28 Maret 2019. Proses penyusunan RKPD masih berlangsung sampai bulan Juni setelah melalui forum SKPD dan Forum gabungan SKPD. RKPD ini menjadi dasar dalam menyusun KUAPPAS serta menjadi pedoman OPD dalam menyusun Renja OPD. Kegiatan Musrenbang merupakan kegiatan wajib yang dilaksanakan setiap tahunnya sebagai salah satu sarana prasarana masyarakat dan steakholder menyampaikan keadaan wilayah di Kota Yogyakarta. Pemerintah Kota Yogyakarta merencanakan pembangunan daerah Kota Yogyakarta Tahun 2020 dengan tema “Peningkatan Daya Saing sebagai Pusat Pelayanan Jasa untuk Masyarakat Berdaya dan Berbudaya.”
Pada acara yang diselenggarakan di Grha Pandawa ini, Wakil Walikota Yogyakarta Heroe Poerwadi juga menyampaikan tentang masih tingginya tinggkat kemiskinan di Kota Yogyakarta yang berbasis dari nilai IPM yaitu sekitar 85,49%. Selain hal tersebut faktor lain yang mempengaruhinya adalah pertumbuhan ekonomi masyrakat Kota Yogyakarta yang meningkat. Dilihat dari pertumbahan ekonomi masih ada range dinamis. Pemerintah Kota Yoogyakarta harus bekerja keras dalam mengatasi ketimpangan pendapatan. Untuk mengatasi ketimpangan tersebut, Pemerintah Kota Yogyakarta sudah berupaya salah satunya melalui program JSS (Jogja Smart Service). Dalama aplikasi JSS terdapat salah satu program sebagai yg ditujukan untuk keberdayaan masyarakat Kota Yogyakarta. Ada hal menarik yang disampaikan oleh Bp Heroe Poerwadi saat mengisi acara Musrenbang RKPD Kota Yogyakarta Tahun 2020, menurut beliau untuk pengembangan infrastruktur Kota Yogyakarta akan dilakukan revitalisasi sungai dan jalan selain ha tersebut nantinya untuk destinasi pasar tradisional tidak semata-mata hanya pasar yang menyediakan kebutuhan pokok sehari-hari namun akan dikembangkan mejadi pasar yang mempunyai potensi wisata. Sebagai contoh Pasar Beringharjo akan dibuka sampai dengan malam hari agar para wisatawan dapat berbelanja produk khas Kota Yogyakarta kapan saja.
Musrenbang RKPD Kota Yogyakarta ini juga dihadiri oleh perwakilan dari DPRD Kota Yogyakarta Bp Ali Fahmi, ada beberapa masukan baru yang disampaikan dalam forum ini. Perlu adanya sosialisi yang dilakukan oleh Pemerintah Kota Yogyakarta dan instansi terkait tentang adanya program BPJS gratis kelas III untuk masyarakat kurang mampu di Kota Yogyakarta karena masih banyak masyrakat yang belum mengetahui program tersebut. Kepala Bappeda DIY Bp Budi Wibowo juga memberikan tanggapan terkait tingkat kemiskinan di Kota Yogyakarta. Menurut beliau parameter terbagi dalam pengukuran makro (data dari BPS) dan pengukuran mikro (pengukuran dari OPD terkait). Jika menurut asumsi pertumbuhan ekonomi nasional menggukakan pengukuran dan parameter dari BPS. Ada cara juga yang beliau ampaikan yaitu dengan menerlibatkan PKH dimasing-masing daerah. Dengan turun langsung ke desa-desa dengan mewancari langsung perangkat desa dan masyarakat tersebut. Beberapa program telah dilaksanakan sebagai pogram mengtasi keiskinan, sedangkan untuk Kota Yogyakarta sudah di buat kelompok-kelompok yang nantinya akan berkerjasama dengan perusahaan melalui program CSR.